Fiqh Prioritas dalam Beramal – Kabar Saung April 2012

April 22, 2012 § 1 Comment

Oleh: Ninda Harahap

Pembukaan

• Nabi sebagai pemimpin agama, pengusaha yang sukses.
• Ibadah manusia dinilai dari sholatnya. Sholatnya bagus maka ibadahnya lainnya pasti akan bagus. Dalam sholat harus diperhatikan hukum bacaannya, panjang pendeknya, tuma’ninahnya. Jika sholatnya masih kurang sempurna, maka ibadah manusia dilihat dari ibadah-ibadah sunnatnya seperti sholat malam, sholat Dhuha, sedekah dan ibadah sunnat lainnya.
• Prioritas melakukan yang bermanfaat terlebih dahulu dibanding yang kurang bermanfaat.
• Rasulullah menyarankan khatam Al Quran sebulan sekali.
• Setiap orang harus memiliki rencana dan target untuk bisa khatam Al Quran.
• Terlalu larut pada urusan dunia sehingga melupakan kehidupan akhirat itulah kerugian yg sebenarnya.
• Mati yang paling baik adalah mati di jalan Allah swt yang diakhir hidupnya bersyahadat.
• Kesuksesan yang paling penting adalah kesuksesan di akhirat dan masuk syurga Allah.
• Visi kita: Together entering paradise

Tahmid

• Urgensi visi yang jelas dalam hidup ini Ra’du (13): 23-23.
• Urgensi istiqamah dalam meraih pahala akhirat  Fushilat (41): 30-32 dan Al Ahqaf (46): 13-14.
• Perpaduan antara amal dan rahmat Allah swt dalam menggapai syurga.
• Tipe umat Muhammad Saw Fathir (35): 32-33.

Tanpa karunia dan rahmat dari Allah swt maka amal yang kita lakukan tidak sebanding dengan apa yang diberikan Allah kepada kita.

Tipe umat Muhammad Saw:
1. Suka meninggalkan yang wajib dan melakukan yang dilarang Allah Swt.
2. Melakukan yang wajib, meninggalkan yang dilarang Allah, meninggalkan yang makruh tapi tidak melakukan yang sunnat.
3. Menggabungkan semua perintah yang wajib dan sunnat serta meninggalkan yang dilarang.
Mintalah syurga Firdaus yaitu surga tertinggi.

Materi

Fiqih prioritas/skala prioritas:

1. Mendahulukan amalan yang berlangsung terus berlangsung /langgeng/kontinyu atas amalan yang terputus.

Contohnya: melakukan sholat Duha seminggu dua kali sebanyak dua rakaat sampai ajal menjemput.  Begitu juga dengan melakukan sholat malam (Tahajud). Dilakukan secara kontinyu. Membaca Al Quran sehari satu juz sehingga bias khatam setiap bulannya.
Dalil-dalil agama yang mendorong kita untuk memprioritaskan amalan yang kontinyu/langgeng:
• 20×2  lebih baik daripada 2×20 dalam melakukan ibadah yang kontinyu.
• Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang paling langgeng walaupun sedikit (HR Bukhari & Muslim dari Aisyah).
• Bukhari dan Muslim meriwayatkan, Masruq berkata “Aku bertanya kepada Aisyah ra, amalan apakah yang paling dicintai oleh Nabi Saw?” Aisyah menjawab, “Amalan yang langgeng”.
• “Hendaklah kamu melakukan amalan yang mampu kamu lakukan, karena sesungguhnya Allah Swt tidak bosan sehingga kamu menjadi bosan sendiri.” HR Bukhari & Muslim dari Aisyah ra
• Memanfaatkan orang-orang disekitar sebagai sarana amal dan cara untuk masuk syurga. Suami menggauli istri dengan baik, mendidik anak-anak menjadi anak yang soleh. Istri melayani suami dengan baik. Mengurus anak-anak yatim yang membutuhkan bantuan, membantu orang miskin, dll.

2. Mendahulukan amalan yang memiliki manfaat lebih besar dan banyak atas amalan yang memiliki manfaat yang kecil dan sedikit.

Contohnya: belajar sambil mengajar lebih baik daripada hanya belajar.
• Nabi Saw bersabda “Jangan lakukan karena sesungguhnya keterlibatanmu dalam perjuangan di jalan Allah adalah lebih utama daripada shalat selama tujuh puluh tahun. Tidakkah kamu senang apabila Allah Swt mengampuni dosamu dan memasukkan kamu ke surga. Berjuanglah di jalan Allah. Barangsiapa yang menyingsingkan lengan baju untuk berjuang di jalan Allah, maka wajib baginya surga.“ HR Tirmidzi.
• “Kelebihan orang yang berilmu atas orang yang beribadah ialah bagaikan kelebihan bulan purnama atas seluruh bintang gemintang.” HR Abu Dawud & Tirmidzi dari Abu Darda’.
• “Kelebihan orang berilmu atas orang yang beribadah ialah bagaikan kelebihan diriku atas yang yang paling rendah di antara kamu.“ HR Tirmidzi dari Abu Umamah ra.
• “Sesungguhnya  Allah Swt dan para malaikat-NYA serta penghuni langit dan bumi, hingga semut yang ada pada lubangnya dan ikan hiu yang ada di lautan akan membacakan shalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” HR Tirmidzi daru Abu Umamah ra.

3. Mendahulukan amalan yang memiliki efek positif lebih lama atas amalan memiliki efek positif jangka pendek. Contoh: wakaf lebih bermanfaat daripada sedekah.

• “Shadaqah yang paling utama ialah memberikan tenda atau memberikan pembantu atau seekor unta untuk perjuangan di jalan Allah Swt.” HR Tirmidzi dari Abu Umamah ra.
• “Sesungguhnya amalan dan perbuatan yang baik akan menyusul orang beriman setelah dia meninggal dunia kelak ialah: ilmu yang diajarkan dan disebarkan, anak yang soleh yang ditinggalkan, mushaf Al Quran yang dia wariskan, mesjid yang dia bangun, rumah tempat singgah musafir yang dia bangun, sungai yang dia alirkan  dan shadaqah yang dia keluarkan ketika dia sehat  dan masih hidup. Semua ini akan menyusul dirinya ketika dia meninggal dunia kelak.” HR Baihaqi dari Abu Hurairah ra.

4. Melakukan amalan pada saat terjadi fitnah, kondisi chaos atau kondisi tidak stabil sangat ditekankan.

• Rasulullah berkata, “Lakukan amar ma’ruf dan cegahlah kemungkaran sehingga apabila engkau melihat kekikiran yang dipatuhi, hawa nafsu yang dituruti, dunia yang lebih diutamakan dan setiap orang membanggakan pemikirannya,maka hendaklah engkau menjaga dirimu sendiri dan tinggalkan orang awam, karena sesungguhnya di belakangmu masih ada hari-hari yang panjang. Kesabaran untuk menghadapi hal itu seperti orang-orang yang menggenggam bara api.”

5. Mendahulukan amalan hati atas amalan anggota tubuh.

“Sesungguhnya amal perbuatan itu harus disertai dengan niat. “HR Bukhari & Muslim dari Umar ra.

Penutup

Hadits: Iman memiliki cabang. Yang paling tinggi adalah syahadat dengan melaksanakan konsekuensinya dan melakukan amal soleh. Yang paling rendah imannya adalah menyingkirkan batu kerikil di tengah jalan.

§ One Response to Fiqh Prioritas dalam Beramal – Kabar Saung April 2012

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Fiqh Prioritas dalam Beramal – Kabar Saung April 2012 at IMAS - Indonesian Muslim Association in Singapore.

meta

%d bloggers like this: