KABAR SAUNG JANUARI 2014|Membentuk Akhlaq Islami

February 3, 2014 § Leave a comment

Poster Saung Istiqamah Jan 2014

MEMBENTUK AKHLAQ ISLAMI

Oleh       : USTADZ ATHIAN ALI

 

Ustadz Athian membawakan sesi ceramah dengan penyampaian yang ringan, menarik, dan penuh makna. Beliau sering kali meyelipkan humor-humor segar di dalamnya, yang sayangnya tidak dapat dimuatkan dalam tulisan rangkuman ini. Untuk menyaksikan video rekamannya, silakan kunjungi [http://www.youtube.com/embed/TiInizSuiGY].

Berikut intisari dari materi yang beliau sampaikan pada sesi Saung Istiqomah bulan Januari.

Pribadi Rasulullah saw. adalah Akhlaq yang Patut Diteladani

Aisyah ditanya, “Seperti apakah akhlaq dan pribadi Rasullullah saw?” Secara singkat Aisyah menjawab, “Pribadi beliau itu, ya Al-Qur’an. Beliau diutus Allah untuk merefleksikan semua ayat-ayat Al-Qur’an pada dirinya”. Nilai-nilai yang baik pasti ada di Rasulullah, oleh sebab itu beliau dikenal sebagai Uswatun Khasanah. Beliau adalah teladan yang baik.

Insan yang Paripurna

Insan yang paripurna yang dikehendaki Al-Qur’an itu seperti apa? Lihat Q.S Ibrahim: 24-25 (“Insan yang paripurna ibarat sebuah pohon yang akarnya kuat menghujam ke dasar tanah, dahan menjulang ke langit, pohonnya berbuah dan bisa dinikmati.”)

  • Ø Akar kuat : aqidah kuat, berdasar kalimat “Laa ilaaha illallaah”. Imannya tidak mudah tumbang diterjang angin.
  • Ø Dahan menjulang ke langit: dengan aqidah yang kuat, seseorang akan mencapai hablum minallaah
  • Ø Pohon itu akan berbuah: pencapaian akan hablum minan-naas

Akar yang kuat disini adalah bagian yang paling penting. Hal ini dibuktikan bahwa semasa 13 tahun pertama turunnya, Al-Qur’an lebih banyak membahas hal aqidah. Akhlak yang baik pun akan lahir dari aqidah yang kuat. Q.S Al-Baqarah: 165 dan At-Taubah: 24-25 membahas tentang cinta seorang mukmin kepada Allah yang harus melebihi dunia dan segala isinya.

Bolehkah kita mencintai dunia? Boleh, sepanjang cinta itu tidak pernah mengalahkan rasa cinta kita kepada Allah. Kita boleh meraih kesenangan dunia dengan jalan yang disenangi Allah. Orang mukmin mencintai apapun yang dicintai Allah, dan membenci semua yang dibenci Allah. Tidak mungkin keimanan menyatu dengan kemaksiatan. Bagaimana mungkin? Karena mukmin–yang sedang beriman–pasti mencintai Allah, sehingga tak mungkin dia melakukan perbuatan yang dibenci Allah.

Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab ra

Rasulullah saw berhasil membina umat mukmin yang secara signifikan berubah dari masa jahiliyah. Beliau berhasil menciptakan generasi para sahabat beserta penerusnya yang akhlaqnya sungguh mulia. Salah satu khalifah yang kepemimpinannya patut dicontoh adalah, khalifah Umar ra.

Kondisi fisik khalifah Umar menurun sejak pertama kali beliau menjabat. Beliau tidak ingin digaji dengan kekhalifahannya, dan tidak ada waktu istirahat baginya. Keinginan anaknya untuk dibelikan pakaian baru pun tidak dipenuhi. Dalam kisahnya, beliau enggan mengambil gajinya bulan depan demi membelikan anaknya pakaian, karena (beliau diingatkan oleh bendahara-wan negara, bahwa) beliau pun sejatinya tidak mampu menjamin apakah dirinya masih hidup esok hari. Apalagi bulan depan nanti?

Pentingnya aspek Hablum Minan-naas

Derajat hablum minan-naas sesungguhnya lebih tinggi daripada hablum minallah. Pertanyannya: apakah ada aspek hablum minallah yang tidak mengandung hablum minan-naas? Tidak ada. Setiap hablum minallah senantiasa memuat aspek hablum minan-naas. Sebagaimana orang yang rutin sholat, akan sia-sia amalnya bila tindakannya masih diiringi dengan maksiat.

Begitu banyak contoh yang menjelaskan betapa pentingnya aspek hablum minan-naas ini. Misal: seorang laki-laki yang ketika meninggal didoakan dengan ikhlas (minimal) oleh 40 orang shalih, maka dijamin akan masuk surga. Atau seorang istri yang ketika meninggal mendapatkan ridha suami, dijamin akan masuk surga.

Kematian sebagai Pengingat

Pada akhirnya, hendaknya kita setiap mu’min memikirkan: akan selamatkah kita? Apakah hidup kita masih lama, apakah hanya hingga lusa, atau malah esok pagi? Marilah kita senantiasa mengevaluasi, memperbaiki akhlaq dan kepribadian diri. Semoga kita memiliki prestasi di hadapan Allah sehingga kita mampu menyelamatkan diri ketika waktunya datang nanti.

Saung Istiqamah

Saung Istiqamah

Leave a comment

What’s this?

You are currently reading KABAR SAUNG JANUARI 2014|Membentuk Akhlaq Islami at IMAS - Indonesian Muslim Association in Singapore.

meta